KESALAHAN MATEMATIK WAHBAH ZUHAILI (Kajian Zakat al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu)


KESALAHAN MATEMATIK WAHBAH ZUHAILI (Kajian Zakat al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu)


Prof. Dr. Wahbah Zuhaili adalah seorang ulama kontemporer (mu’ashir) yang terkenal keluasan dan kedalaman ilmunya. Ulama dari Syiria dengan nama lengkap Prof. Dr. Wahbah bin Musthofa al-Zuhaili merupakan salah seorang ulama yang sangat produktif, banyak sekali karya-karya yang lahir dari tangan beliau baik dalam fiqh, ushul fiqh, tafsir maupun lainnya yang menunjukkan kemahiran beliau dalam masalah ilmu agama.

Salah karya monumental yang pernah dibeliau tulis berjudul “AL-FIQH AL-ISLAMI WA ADILLATUHU”. Sesuai dengan namanya, kitab ini membahas tentang syariah islam (fiqh) dengan didasarkan pada dalil-dalil shohih, baik dari al-Qur’an maupun hadits. 

Keistimewaan dari kitab ini adalah isinya yang mencakup pembahasan-pembahasan fiqh dari berbagai madzhab mulai dari dalil naqliy (al-Qur’an dan Hadits), metodologi pengambilang hukum (manahij al-Istinbath) hingga rumusan jadinya (fiqh). Sehingga tidak heran, jika kitab ini slalu menjadi rujukan umat muslim dari berbagai belahan dunia.

Salah satu pembahasan dalam kitab ini yang seringkali dijadikan rujukan adalah masalah ukuran zakat fitrah, karna dalam kitab ini, Wahbah Zuhaili tidak hanya menampilkan data-data ukuran zakat berdasarkan ukuran-ukuran konvensional seperti rithl, mud, sho’, dirham yang seringkali kali membingungkan pembaca, namun juga telah mengkonversinya dengan menggunakan ukuran modern sehingga mudah untuk dipahami. 

Dalam kitab ini beliau mengatakan bahwa ukuran zakat fitrah menurut imam Abu Hanifah dan imam Muhammad seukuran 1 sho’ yang setara dengan 3.800 gram atau 3,8 Kg. hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan pernyataan beliau sebagai berikut: 

قال الحنفية  : تجب زكاة الفطر من أربعة أشياء: الحنطة والشعير والتمر والزبيب، وقدرها نصف صاع من حنطة أو صاع من شعير أو تمر أو زبيب، والصاع عند أبي حنيفة ومحمد ثمانية أرطال بالعراقي، والرطل العراقي مئة وثلاثون درهماً، ويساوي 3800 غراماً؛ لأنه عليه السلام كان يتوضأ بالمد رطلين، ويغتسل بالصاع ثمانية أرطال، وهكذا كان صاع عمر رضي الله عنه وهو أصغر من الهاشمي، وكانوا يستعملون الهاشمي. الفقه الإسلامي وأدلته - (ج 3 / ص 383)

Artinya: ulama madzhab Hanafiy berkata: zakat fitrah hukumnya wajib. Boleh diserahkan dengan berbentuk gandum, jelai, kurma dan anggur kering. Adapun ukurannya, 0,5 sho’ gandum atau 1 sho’ jelai, kurma dan anggur kering. 1 sho’ menurut Abu Hanifah dan Muhammad adalah 8 ritl Iraq, 1 rithl Iraq sama dengan 130 dirham atau seukuran 3800 gram. 

Dihalaman lain, tepatnya di Footnote vol. IV halaman 134 beliau menyatakan:

الصاع: أربعة أمداد، والمد رطل وثلث بالرطل العراقي، والرطل العراقي (130) درهماً، والدرهم 2,975 غم، أي أن المد يساوي 675 غم والصاع يساوي 2751 غم. الفقه الإسلامي وأدلته - (ج 4 / ص 134)

Artinya: 1 sho’ sama dengan empat mud, sedangkan 1 mud seukuran  1, 33 ritl Iraq. 1 rithl Iraq sama dengan 130 dirham, sedang 1 dirham sama dengan 2, 975 gram. Dengan demikian, 1 mud sama dengan 675 gram, sedangkan 1 sho’ sama dengan 2.751 gram. 

Pernyataan Wahbah Zuhaili bahwasanya 1 sho’ sama dengan 3,8 Kg menurut hemat hami masih menyisakan masalah, sebab jika kita hitung dengan seksama, maka akan mendapatkan hasil demikian:

1 sho' = 8 rithl
1 rithl = 130 dirham
1 dirham = 2. 975 gram

Hasil perhitungan matematik dari kalkulasi diatas adalah
1 Sho’ 8 x 130 = 1.040 
    1.040 x  2. 975 gram = 3. 094 gram
   
Mungkin saja dalam penulisan 3.800 gram itu sebenarnya yang dimaksud adalah 3.080 gram (3 kg lebih 0.8 ons) bukan 3.800 gram (3 kg lebih 8 ons) sebagaimana ditulis oleh Wahbah Zuhaili dalam  dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu diatas. 

Perhitungan matematik diatas sudah saya anggap cukup untuk menarik sebuah konklusi (natijah) bahwa ukuran zakat fitrah menurut imam Abu Hanifah dan imam Muhammad adalah 3.080 gram (3 kg lebih 0.8 ons) bukan 3.800 gram (3 kg lebih 8 ons) sebagaimana dicantumkan oleh Wahbah Zuhaili dalam  dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu

Menutup pembahasan kali, akan kami kutipkan pernyataan Abu al-Robi’ tentang bagaimana sikap kita terhadap pendapat seorang ulama. kami menulis sedikit kritikan terhadap Prof. Dr. Wahbah Zuhaili bukan karna kami secara keilmuan lebih tinggi dari beliau. pengetahuan kami dibandingkan bagaikan setetes air dilautan.


والرجل أولى منا بأن يصيب ويسلم إلا أنه لا ينكر أن يغلط هذا البشر ونعوذ بالله أن نقصد بهذا الاعتداد على ذي علم أو الغض من ذي حق فإن العلماء هم آباؤنا الأقدمون وهداتنا المتقدمون بأنوارهم نسري فنبصر ونستبصر وإلى غاياتهم نجري فطورا نصل وأطوارا نقصر فلهم دوننا قصب السبق ولهم علينا في كل الآحوال أعظم الحق إذا أصابوا اعتمدنا وإذا أخطأوا استفدنا وإذا أفادوا استمددنا فجزاهم الله عنا أفضل الجزاء ووفقنا لتوفية حقوق الأئمة والعلماء . الاكتفاء بما تضمنه من مغازي رسول الله والثلاثة الخلفاء - (ج 1 / ص 167)

Artinya: para ulama lebih layak dibanding kita dalam hal kebenaran pendapat dan diterima pernyataanya. namun tidak dapat diingkari, beliau adalah manusia biasa yang mungkin saja salah. Aku berlingdung kepada Alloh agar tujuan saya melakukan ini bukanlah untuk menginvasi pendapat seorang ulama yang berilmu, atau mereduksi seorang ulama yang lebih berhak dalam hal ini. Sebab para Ulama adalah para pendahulu dan panutan kita, dengan cahaya keilmuannya, kita bisa berada dijalan yang benar dan berkatnya pula, kita bisa melihat dan memperlihatkan kebenaran. Kita hanya menempuh sejauh apa yang mereka capai, kita hanya bisa sampai pada beberapa tahap yang pernah mereka gapai, mereka adalah pemenang perlombaan (orang-orang yang lebih hebat) dari pada kita. Dalam setiap hal, mereka adalah orang yang paling memiliki hak yang paling besar bagi kita. Tatkala mereka benar, kita pegang teguh pendapatnya, tatkala mereka salah, kita dapat mengambil manfaatnya, tatkala mereka memberikan manfaat, kita dapat memetiknya. Semoga Alloh memberikan balasan yang besar kepada mereka karna telah memberikan banyak hal kepada kita. Dan semoga Alloh memberikan kita taufik agar kita bisa memenuhi hak para imam dan ulama.



Bagikan :
+
Previous
Next Post »
3 Komentar untuk "KESALAHAN MATEMATIK WAHBAH ZUHAILI (Kajian Zakat al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu)"

Sangat menakjubkan, semoga Ust Abd. Rosyid selalu semangat menulis agar bisa kami konsumsi !!

pembagian zakat yg detail blm di share ust

 
Copyright © 2015 Rihlatuna - All Rights Reserved
Editor By Hudas
Back To Top