Hukum Laki-Laki Memakai Gelang Kaokah atau Sejenisnya



Pertanyaan
Bagaimanakah hukum laki-laki memakai gelang kayu semisal kayu kaukah?


Jawaban
Imam Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin ‘Amr Ba’alawi di dalam kitabnya (Bughyah al Mustarsyidin) menuturkan bahwa kaidah penyerupaan pria dengan wanita atau sebaliknya yang diharamkan adalah pria atau wanita yang berpakaian dengan pakaian yang husus dikenakan oleh yang lain atau kehususan tersebut lebih mendominasi ditempat dimana keduanya tinggal (dan seterusnya). 

Di dalam sebuah literatur Fiqh kontemporer (Fatawa al Azhar) juga dijelaskan dengan tanya jawab sebagai berikut:
Soal: Apakah diperbolehkan bagi laki-laki dan perempuan memakai cincin, atau gelang, atau rantai, atau jam (lonceng) atau yang lain yang terbuat dari emas, atau perak, atau tembaga (kuningan), atau besi?

Jawab: (Dan seterusnya), adapun memakai perhiasan selain yang terbuat dari emas dan perak, baik terbuat dari besi, tembaga (kuningan) atau yang lain dengan keasliannya adalah diperbolehkan dan tidak ada kontradiksi kecuali dari kalangan madzhab Hanafi yang menyatakan makruh memakai cincin yang terbuat dari tambang-tambang tersebut di atas.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa hukum laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kayu semisal kaukah adalah boleh dengan syarat gelang tersebut bukan tergolong perhiasan yang khusus dipakai oleh kalangan wanita ataupun menyerupai wanita, sehingga konsekwensi hukumnya adalah haram bila terdapat unsur kesengajaan, dan boleh atau makruh ketika tidak ada kesengajaan atau ada maksud tertentu untuk menyerupai. Wallahu a’lam bis shawab.
Refrensi

(مسألة : ي) : ضابط التشبه المحرم من تشبه الرجال بالنساء وعكسه ما ذكروه في الفتح والتحفة والإمداد وشن الغارة ، وتبعه الرملي في النهاية هو أن يتزيا أحدهما بما يختص بالآخر ، أو يغلب اختصاصه به في ذلك المحل الذي هما فيه...........الى ان قال وما ذكره من التصفيق ما بعده فقد اختلف في تحريمه ، أما التصفيق باليد خارج الصلاة من الرجل فقال (م ر) بحرمته حيث كان للهو أو قصد به التشبه بالنساء ، ومال ابن حجر إلى كراهته ولو بقصد اللعب ، وأما الضرب بالدف فصرح ابن حجر بأن المعتمد حله بلا كراهة في عرس وختان وغيرهما وتركه أفضل ، وأما الرقص بلا تكسر وتثنّ فالذي اعتمده ابن حجر أنه مكروه ونقل عن بعض أصحابنا حرمته إن أكثر منه أما ما هو بتكسر وتثنّ فحرام مطلقاً حتى على النساء ، كما صرح به في كف الرعاع. بغية المسترشدين - (ج 1 / ص 604)


السؤال : هل يجوز للرجال أو للنساء لبس الخاتم أو السوار أو السلسلة أو الساعة أو غيرها من الذهب أو من الفضة أو من النحاس أو من الحديد أو من غيرها أم لا
الجواب..........الى ان قال ما عدا الذهب والفضة من حديد ونحاس وخلافهما باق على الأصل وهو الإباحة، ولم يخالف فى ذلك إلا الحنفية الذين كرهوا التختم بشىء من المعادن المذكورة . وبهذا علم الجواب عن السؤال . والله أعلم فتاوى الأزهر - (ج 7 / ص 180)

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Hukum Laki-Laki Memakai Gelang Kaokah atau Sejenisnya"

 
Copyright © 2015 Rihlatuna - All Rights Reserved
Editor By Hudas
Back To Top