STANDARD SYAR'I DALAM MEWASPADAI PENULARAN COVID -19 vs INTRUKSI JARAK 1 METER ANTARA MAKMUM SATU DGN YG LAIN DLM PELAKSANAAN SHOLAT JUM'AH.

جواهر البخارى وشرح القسطلّانى / ٨٤٩ - ٨٤٨ /

عن أبى هريرة رضى اللّٰه عنه قال ؛ قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلّم : ... ، وفرّ من المجذوم كما تفرّ من الأسد

Rosululloh Saw bersabda : Larilah kamu dari orang yang berpenyakit kusta sebagaimana kamu lari dari singa.

نهى رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلّم عن الدنو من المجذوم ليبين أن هذا الفرار من الأسباب ألتى أجرى اللّٰه العادة بأنها تفضى إلى مسبّباتها ففي نهيه إثبات الأسباب .

Rosululloh Saw melarang untuk mendekati orang yg berpenyakit kusta , hal ini menjelaskan bahwa : merupakan " hukum adat " yg biasanya Allah SWT menularkan penyakit lewat mendekati orang yang di nyatakan positif terjangkit Penyakit kusta Larangan ini menunjukkan bahwa penularan penyakit itu ada sebabnya.

قال إبن قتيبة ؛ الأمر بالفرار ليس من العدوى بل لأمر طبيعي وهو انتقال الداء من جسد إلى جسد بواسطة الملامسة والمخالطة وشمٌ الراىٔحة .

Ibnu Qutaibah berkata : perintah utk menjauh dari orang yg positif terjangkit penyakit kusta bukan berarti bahwa : " ada Penyakit menular." Akan tetapi sudah menjadi adat kebiasaan bahwa penularan Penyakit dari fisik seseorang kepada orang lain itu di sebabkan karna kontak fisik dgn orang yg positif terjangkit virus / berkerumun dgn penderita / mencium aroma penderita. 

(Kitab Jawahirul Bukhori karya : Syaikh Musthafa Muhammad imarah ).

Jika tidak berinteraksi langsung dgn penderita maka kemungkinan besar tidak akan terjadi penularan

والله اعلم بالصواب